Sunday, December 03, 2006

Yabelale dalam Versi Walianglangi

Yabelalale/ Matinroni (ibecce/labaco)/ Manippi mallongi-longi/ Menre ri boting langi/ Lolongeng faddisengeng matanrede/ Faddisengeng mawwaliang langi/ Nasiruntana Fuakku Mallenrungnge/ Fuakku Mahdi ritajengnge/

Reff

Nappalesu mappakatajang rilinoe/

Nasalewangenna atuo-tuongengnge/ Namadecenna fabbanuae/ Mannenenungeng toni uddanie ri Fuang Maraja-E

Artinya :

Yabelale (sebuah kidung yang dinyanyikan seorang Bunda kepada anaknya yang sedang diayun). Telah tertidur (nama anak pr/lk). Bermimpi mengawang-awang. Terbang kearsy. Mendapatkan pengetahuan tertinggi. Yakni Pengetahuan huduri (walianglagi secara tekstual diartikan membalik langit berarti pengetahuan khuduriah). Maka berjumpalah dengan Imamku yang Ghaib(Fuakku dalam konteks tradisional tidak hanya dipakai kepada Tuhan sebagai Fuang sewwaE, tetapi juga untuk menunjukkan penghormatan kepada Junjungan pemegang otoritas, selengkapnya lihat meditasi appangolongeng). Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu. Kemudian kembalilah mencerahkan masyarakatnya. Lantas terciptalah kehidupan yang harmoni. Tatanan masyarakat dipertbaiki. Maka bersemayamlah kerinduan disetiap insan untuk berjumpa dengan TuhanNya.

Penjelasan :

Syair diatas adalah gubahan yang diadaptasi dari yabelale leluhur yang hanya sekedar hendak melenakan bayinya dan sedikit pesan pengharapan. Dalam syair adaptasi ini telah dipenuhi dengan muatan filosofis paling puncak dalam empat perjalanan al asfar. Meskipun mungkin terlalu berat bagi bayi tapi dengan melagukan secara mendalam dengan penghayatan paling meditative diharapkan dapat mentransmisikan harapan agar buah hati kelak bias menjadi pembela-pembela al Qaim. Dengan lagu yang mendayu-dayu syair ini berdasarkan pengalaman bisa menmbuat engkau bercucuran air mata.

Bagi sahabat-sahabat yang berminat bagaimana menyanyikan lagu tersebut bisa menghubungi metaekstase.

2 comments:

Abdul Malik Azir said...

Assalamu 'alaikum.

Membaca tulisan anda tentang syair/lyric "Yabelale", saya begitu terharu. Bahkan disaat mengetik comment ini airmata saya sedang bercucuran.

Kesan mendalam yang saya alami dari lagu ini adalah lyricnya yang sarat dengan pesan-pesan spiritual, dinamis dan universal. Laiknya bagaikan seuntai gurindam emas yang senantiasa menggiring dan membelai jiwa ke dalam impian yang damai dan sacral dikala menjelang tidur.

Sebenarnya ada beberapa kuplet yang saya tidak hapal dan tidak pernah ingat hingga saat ini, diantara nya adalah syair-syair berikut ini :

Eyabe.. lale..
Tindrono labaco
nakkusuro-i mang-ngaji
sambayang limawattua... dst.

(mohon koreksi penulisannya karena saya tidak menguasai bahasa tersebut secara perfect).

Sebagaimana pesan anda dalam blog ini agar menghubungi "metaekstase" jika ingin menyanyikan lagu ini. Saya terus-terang secara pribadi ingin sekali menyanyikan lagu ini, tapi petunjuk yang anda berikan tidak diberi link di internet. Apa yang harus saya lakukan ?

Mohon petunjuk dan terimakasih atas tulisan yang luar-biasa ini.

Wassalam,
Lilli'

Abdul Malik Azir said...

Ohya.. lagu ini sering dinyanyikan untuk menina bobokan saya di masa kecil. Anda bisa bayangkan betapa lama dan panjangnya masa itu berlalu. Mungkin situasi ini sedang membawa saya ke dalam sebuah renjana kerinduan dan keindahan yang tak terperi.

Pls ajarkan saya lagunya ya?